Yakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkanYakin dan dapatkan

Selasa, 29 September 2009

Tebakan Gokillllll

Yuk kita baca ini yuk.. bisa ngilangin stress loh. Yaaa... paling gak pas bacanya bisa ketawa, nyengir lah minimal. :D


1. pohon apa yang banyak tumbuh di hari lebaran ?
pohon maaf lahir dan bathin.

2. ikan apa yang paling tua ?
ikan lele, karena udah punya kumis

3. lele apa yang ada di pinggir jalan?
Lelepon umum.

4. ulat apa yang terkenal?
Ulat naik daun

5. kopi apa yang bisa menggigit?
Kopiting

6. bisnis apa yang paling terkenal di amrik dan di seluruh dunia ?
bisnis pear

7. daun apa yang gak bisa di pegang?
Daun touch me !!!!

8. apa bahasa cina nya sepi?
Zun yi zen yap ( bacanya sunyi senyap :P )

9. apa bahasa arabnya diam ditempat?
Ta`kabur

10. kenapa superman bisa terbang ?
karena klo dia bisa nyupir namanya bukan superman, tapi sopirman.

11. orang apa yang klo dipukul gak sakit ?
orang gak kena yeee…… :P

12. jus apa yang turun dari langit?
Jus.....tru itu aku gak tau.

13. zainuddin MZ, anak keberapa ??
anak ke 26, karena anak pertama namanya zainuddin MA, anak kedua namanya Zainuddin MB, Zainuddin MC, dst. :P

14. kenapa ayam klo berkokok matanya merem ?
karena udah hapal teksnya.

15. apa persamaan tukang becak dan tukang bakso?
Sama² gak jual sate. :P

16. pasukan apa yang paling kecil?
Pasukan sekutu

17. buah apa yang dipake buat perang?
Jambu runcing

18. binatang apa yang paling aneh di dunia ini?
Belalang kupu², siang makan nasi klo malam minum susu :D

19. ayam apa yang suka main kelaut ?
ayam lupa daratan.

20. apa bedanya matahari sama bulan ?
di matahari ada diskon, klo di bulan gak ada.
21. apa itu cemilan ?
cebelum cepuluh cecudah celapan, itulah cemilan. :D

22. kenapa klo kodok berbunyi tandanya mau ujan?
Karena klo alarm yang bunyi, pasti ada maling :D

23. apa bedanya aksi dengan demo?
Klo aksi rodanya 4, klo demo rodanya 3. heheheh :D

24. kayu apa yang renyah?
Kayupuk euy..

25. kenapa afrika negaranya miskin?
Karena terlalu sibuk ngeritingin rambut, jadi gak ada waktu tuk ngurusin perekonomian. :D

26. benda apa yang udah tau palsu, tapi masih di beli juga?gigi palsu :P

27. pinteran mana, ayam ato sapi?
Pinteran ayam dunk, karena ayam bisa bikin telur mata sapi, tapi sapi gak bisa bikin telur mata ayam :D

28. ayam apa yang paling kejam?
Ayam mbakar wong solo :D

29. apa bedanya sekolah sama RSJ?
Klo sekolah yang sakit boleh pulang, tapi klo di RSJ yang sembuh boleh pulang. :D

30. siapa wanita yang paling kuat sedunia?
Nyonya meneer, karena telah berdiri sejak tahun 1918.
Hehehe kuat kan dia? :D

31. kenapa klo senja matahari suka tenggelam?
Karena matahari gak bisa berenang.

32. kenapa bumi makin panas ?
karena matahari buka cabang di mana²

33. kenapa sepeda motor mereknya yamaha ?
itu karena buatan jepang, coba klo buatan arab pasti mereknya yamahmud. Hehe :D

34. hewan apa yang bersaudara?
Katak beradik.

35. kenapa anak kodok jalannya lompat²?
Ya biarin aja lah, namanya juga anak². :D

36. makanan apa yang paling dikasihani?
Kwaci… an deh loe.. :P

37. rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, rambut ijo namanya apa?
rambutan blom matang :P

38. kuku apa yang bikin sial?
Kuku….tuk dirimu jadi monyet. Heheheh…. Ups

39. apa persamaan nyamuk sama drakula?
Sama ² anemia ( kurang darah)

40. kenapa nyamuk lebih kurus dari lalat?
Karena nyamuk suka begadang. :P

41. sambal apa yang ada di pinggir jalan?
Sambal ban

42. kenapa batman lambangnya bukan B?
karena udah di pake sama Bobo

43. apa bedanya ziah sama semut?
Klo ziah bisa kesemutan, tapi klo semut gak bisa keziahan
Hihihi :D

44. apa bahasa inggrisnya pom bensin?
No smoking.

45. siapa orang yang paling mudah di ajak ketawa?
Aku, karena aku lagi baca tulisan ini. Hihihi :D



Ohya, buat temen² , klo ada tebakan yang lucu² boleh deh di tambahin ke blog nya aye ini.

Ok..ok… tink. ;;)

Kamis, 17 September 2009

INGKAR SUNNAH

A. Pengertian
Ingkar sunnah terdiri dari dua kata yaitu Ingkar dan Sunnah. Ingkar, Menurut bahasa, artinya “menolak atau mengingkari”, berasal darikata kerja, ankara-yunkiru. Sedangkan Sunnah, menurut bahasa mempunyai beberapa arti diantaranya adalah, “jalan yang dijalani, terpuji atau tidak,” suatu tradisi yang sudah dibiasakan dinamai sunnah, meskipun tidak baik. Secara definitif Ingkar al-Sunnah dapat ddiartikan sebagai suatu nama atau aliran atau suatu paham keagamaan dalam masyarakat Islam yang menolak atau mengingkari Sunnah untuk dijadikan sebagai sumber san dasar syari’at Islam.
Secara bahasa pengertian hadits dan sunnah sendiri terjadi perbedaan dikalangan para uama, ada yang menyamakan keduanya dan ada yang membedakan. Pengertian keduanya akan disamakan seperti pendapat para muhaditsin, yaitu suatu perkataan, perbuatan, takrir dan sifat Rauslullah saw. Sementara Nurcholis Majid berpendapat bahwa yang terjadi dalam sejarah Islam hanyalah pengingkaran terhadap hadits Nabi saw, bukan pengingkaran terhadap sunnahnya. Norcholis Majid membedakan pengertian hadits dengan Sunnah. Sunnah menurut beliau adalah pemahaman terhadap pesan atau wahyu Allah dan teladan yang diberikan Rasulullah dalam pelaksanaannya yang membentuk tradisi atau sunnah. Sedangkan hadits merupakan peraturan tentang apa yang disabdakan Nabi saw. atau yang dilakukan dalam praktek atau tindakan orang lain yang di diamkan beliau (yang diartikan sebagai pembenaran).
Kata “Ingkar Sunnah” dimaksudkan untuk menunjukkan gerakan atau paham yang timbul dalam masyarakat Islam yang menolak hadits atau sunnah sebagai sumber kedua hukum Islam.

Menurut Imam Syafi’I, Sunnah Nabi saw ada tiga macam:
1. Sunnah Rasul yang menjelaskan seperti apa yang di nash-kan oleh al-Qur’an.
2. Sunnah Rasul yang menjelaskan makna yang dikehendaki oleh al-Qur’an. Tentang kategori kedua ini tidak ada perbedaan pendapat dikalangan ulama.
3. Sunnah Rasul yang berdiri sendiri yang tidak ada kaitannya dengan al-Qur’an.

B. Sejarah Ingkar Sunnah
1. Ingkar Sunnah Pada Masa Periode Klasik
Pertanda munculnya “Ingkar Sunnah” sudah ada sejak masa sahabat, ketika Imran bin Hushain (w. 52 H) sedang mengajarkan hadits, seseorang menyela untuk tidak perlu mengajarkannya, tetapi cukup dengan mengerjakan al-Qur’an saja. Menanggapi pernyataan tersebut Imran menjelaskan bahwa “kita tidak bisa membicarakan ibadah (shalat dan zakat misalnya) dengan segala syarat-syaratnya kecuali dengan petunjuk Rasulullah saw. Mendengar penjelasan tersebut, orang itu menyadari kekeliruannya dan berterima kasih kepada Imran.
Sikap penampikan atau pengingkaran terhadap sunnah Rasul saw yang dilengkapi dengan argumen pengukuhan baru muncul pada penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Abbasiyah.
Di Indonesia, pada dasawarsa tujuh puluhan muncul isu adanya sekelompok muslim yang berpandangan tidak percaya terhadap Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dan tidak menggunakannya sebagai sumber atau dasar agama Islam. Pada akhir tujuh puluhan, kelompok tersebut tampil secara terang-terangan menyebarkan pahamnya dengan nama, misalnya, Jama’ah al-Islamiah al-Huda, dan Jama’ah al-Qur’an dan Ingkar Sunnah, sama-sama hanya menggunakan al-Qur’an sebagai petunjuk dalam melaksanakan agama Islam, baik dalam masalah akidah maupun hal-hal lainnya. Mereka menolak dan mengingkari sunnah sebagai landasan agama.
Imam Syafi’i membagi mereka kedalam tiga kelompok, yaitu :
1. Golongan yang menolak seluruh Sunnah Nabi SAW.
2. Golongan yang menolak Sunnah, kecuali bila sunnah memiliki kesamaan dengan petunjuk al-Qur’an.
3. Mereka yang menolak Sunnah yang berstatus Ahad dan hanya menerima Sunnah yang berstatus Mutawatir.
Dilihat dari penolakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok pertama dan kedua pada hakekatnya memiliki kesamaan pandangan bahwa mereka tidak menjadikan Sunnah sebagai hujjah. Para ahli hadits menyebut kelompok ini sebagai kelompok Inkar Sunnah.
Argumen kelompok yang menolak Sunnah secara totalitas
Banyak alasan yang dikemukakan oleh kelompok ini untuk mendukung pendiriannya, baik dengan mengutip ayat-ayat al-Qur’an ataupun alasan-alasan yang berdasarkan rasio. Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan mereka sebagai alasan menolak sunnah secara total adalah surat an-Nahl ayat 89 :
ﻮﻨﺰﻠﻨﺎ ﻋﻠﻳﻚ ﺍﻠﮑﺘﺎﺏ ﺘﺑﻴﺎﻨﺎ ﻠﮑﻞ ﺸﺊ
“Dan kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu….”
Kemudian surat al-An’am ayat 38 yang berbunyi:
...ﻤﺎﻓﺮﻄﻨﺎ ﻔﻰ ﺍﻠﺘﺎﺐ ﻤﻦ ﺷﺊ....
“…Tidaklah kami alpakan sesuatu pun dalam al-Kitab…”
Menurut mereka kepada ayat tersebut menunjukkan bahwa al-Qur’an telah mencakup segala sesuatu yang berkenaan dengan ketentuan agama, tanpa perlu penjelasan dari al-Sunnah. Bagi mereka perintah shalat lima waktu telah tertera dalam al-Qur’an, misalnya surat al-Baqarah ayat 238, surat Hud ayat 114, al-Isyra’ ayat 78 dan lain-lain.
Adapun alasan lain adalah bahwa al-Qur’an diturunkan dengan berbahasa Arab yang baik dan tentunya al-Qur’an tersebut akan dapat dipahami dengan baik pula.
Argumen kelompok yang menolak hadits Ahad dan hanya menerima hadits Mutawatir.
Untuk menguatkan pendapatnya, mereka menggunakan beberapa ayat al-Qur’an sebagai dallil yaitu, surat Yunus ayat 36:
ﻮﺍﻦ ﺍﻠﻈﻦ ﻻﻴﻐﻨﻰ ﻤﻦ ﺍﻠﺤﻖ ﺸﻴﺌﺎ
“…Sesungguhnya persangkaan itu tidak berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran”.
Berdasarkan ayat di atas, mereka berpendapat bahwa hadits Ahad tidak dapat dijadikan hujjah atau pegangan dalam urusan agama. Menurut kelompok ini, urusan agama harus didasarkan pada dalil yang qath’I yang diyakini dan disepakati bersama kebenarannya. Oleh karena itu hanya al-Qur’an dan hadits mutawatir saja yang dapat dijadikan sebagi hujjah atau sumber ajaran Islam.

2. Ingkar Sunnah pada Periode Modern
Tokoh- tokoh kelompok Ingkar Sunnah Modern (akhir abad ke-19 dan ke-20) yang terkenal adalah Taufik Sidqi (w. 1920) dari Mesir, Ghulam Ahmad Parvez dari India, Rasyad Khalifah kelahiran Mesir yang menetap di Amerika Serikat, dan Kasasim Ahmad mantan ketua partai Sosialis Rakyat Malaysia. Mereka adalah tokoh-tokoh yang tergolong pengingkar Sunnah secara keseluruhan. Argumen yang mereka keluarkan pada dasarnya tidak berbeda dengan kelompok ingkar sunnah pada periode klasik.
Tokoh-tokoh “ Ingkar Sunnah “ yang tercatat di Indonesia antara lain adalah Lukman Sa’ad (Dirut PT. Galia Indonesia) Dadang Setio Groho (karyawan Inilever), Safran Batu Bara (guru SMP Yayasan Wakaf Muslim Tanah Tinggi) dan Dalimi Lubis (karyawan kantor Departemen Agama Padang Panjang).
Sebagaimana kelompok ingkar sunnah klasik yang menggunakan argumen baik dalil naqli maupun aqli untuk menguatkan pendapat mmereka, begitu juga kelompok ingkar sunnah Indonesia. Diantara ayat-ayat yang dijadikan sebagai rujukan adalah surat an-Nisa’ ayat 87 :
ﻮَﻤﻦ ﺍﺼﺪﻖ ﻤﻦ ﺍﷲ ﺤﺪﻴﺜﺎ
Menurut mereka arti ayat tersebut adalah “Siapakah yang benar haditsnya dari pada Allah”.
Kemudian surat al-Jatsiayh ayat 6:
ﻓﺒﺄﻱ ﺤﺪﻴﺚ ﺒﻌﺪ ﺍﷲ ﻮﺍﻴﺎﺗﻪ ﻴﺆﻤﻨﻮﻦ
Menurut mereka arti ayat tersebut adalah “Maka kepada hadits yang manakah selain firman Allah dan ayat-ayatnya mereka mau percaya”.

Selain kedua ayat diatas, mereka juga beralasan bahwa yang disampaikan Rasul kepada umat manusia hanyalah al-Qur’an dan jika Rasul berani membuat hadits selain dari ayat-ayat al-Qur’an akan dicabut oleh Allah urat lehernya sampai putus dan ditarik jamulnya, jamul pendusta dan yang durhaka. Bagi mereka Nabi Muhammad tidak berhak untuk menerangkan ayat-ayat al-Qur’an, Nabi
Hanya bertugas menyampaikan.





C. Lemahnya Argumen Para Pengingkar Sunnah
Ternyata argumen yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi para pengingkar sunnah memiliki banyak kelemahan, misalnya :
1. Pada umumnya pemahaman ayat tersebut diselewengkan maksudnya sesuai dengan kepentingan mereka. Surat an-Nahl ayat 89 yang merupakan salah satu landasan bagi kelompok ingkar sunnah untuk maenolak sunnah secara keseluruhan. Menurut al-Syafi’I ayat tersebut menjelaskan adanya kewajiban tertentu yang sifatnya global, seperti dalam kewajiban shalat, dalam hal ini fungsi hadits adalah menerangkan secara tehnis tata cara pelaksanaannya. Dengan demikian surat an-Nahl sama sekali tidak menolak hadits sebagai salah satu sumber ajaran. Bahkan ayat tersebut menekankan pentingnya hadits.
2. Surat Yunus ayat 36 yang dijadikan sebagai dalil mereka menolak hadits ahad sebagai hujjan dan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan istilah zhanni adalah tentang keyakinan yang menyekutukan Tuhan. Keyakinan itu berdasarkan khayalan belaka dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Keyakinan yang dinyatakan sebagai zhanni pada ayat tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dan tidak da kesamaannya dengan tingkat kebenaran hasil penelitian kualitas hadits. Keshahihan hadits ahad bukan didasarkan pada khayalan melainkan didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggung jawabkan.






DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, Amin, Bahaya Ingkar Sunnah, Jakarta: Ma’had ad-Dirasati al-Islamiyah, 1986.
Ismail, Syuhudi, Pengantar Ilmu Hadits, Bandung: Angkasa, 1991.
Ismail, Syuhudi, Hadits Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan pemalsunya, Jakarta: Gema Insani Press.
Siba’I, Mustafa, Sunnah dan Peranannya dalam Penetapan Hukum Islam, diterjemahkan oleh Nurcholis Majid, Jakarta: Pustaka Pirdaus, 1993.
Sulaiman, Noor, Antologi Ilmu Hadits, Cet. I, Pnerbit. Gaung Persada Press, Jakarta, 2008.
Suyitno, Studi Ilmu-Ilmu Hadits, Cet. I, IAIN Raden Fatah Press, Palembang, 2006.

Rabu, 16 September 2009

Cara Membuat Radio Internet

Radio internet, radio online, atau sering disebut radio streaming,

sudah menjadi kewajiban bagi radio-radio konvensional era sekarang
jika tak ingin ketinggalan "kereta". Pembahasan kali ini memberikan
tips dan trik untuk memiliki radio online yang bisa siaran langsung
dan dapat didengar di seluruh dunia.

Internet datang, tak harus membuat radio tiarap. Hanya, persaingan
radio akan semakin ketat. Kemudahan internet memungkinkan siapa pun,
termasuk mereka yang belum punya radio konvensional, untuk bisa
memiliki radio online dalam waktu sekejap dan biaya murah.

Radio konvensional bisa melirik peluang radio internet ini karena
peluang ini tak sekadar memperluas pangsa pendengar, tetapi juga bisa
memperluas segmen bisnis. Ruang iklan tak hanya melalui media udara,
tetapi bisa ditawarkan versi website.

Di kota yang persaingan portal website-nya belum tinggi, radio daerah
bisa menjadikan peluang untuk merebut positioning gerbang informasi di
daerah. Karena itu, pembuatan website radio tak melulu bertujuan
menyiarkan radio di internet, tetapi harus ada "udang di balik batu",
yaitu tekad menjadikan diri sebagai portal web di daerah itu. Apalagi,
jika pemerintah daerah belum memiliki website, peluang "merajai"
daerah akan terbentang lebar.

Bisnis jejaring radio online sekaligus akan mengoptimalkan kepuasan
pengiklan, pendengar, dan pembaca website. Berita tak hanya
ditampilkan selintas di radio, tetapi terdokumentasi rapi di internet.

Untuk bahasan soal membuat portal web biaya murah, Kompas sudah
menyajikannya di edisi sebelumnya. Kali ini hanya dibahas bagaimana
membuat radio online secara murah.

Jangan dibayangkan, membuat radio internet itu membutuhkan biaya
ratusan juta rupiah. Semua perlengkapan, terutama software, tersedia
gratis. Karena itu, konsentrasi biaya hanya pada sewa server live
streaming.

Di Indonesia, harga server masih mahal. Beberapa yang terdeteksi di
mesin pencari yang menawarkan harga murah masih berkisar Rp 1,5 juta
per bulan untuk co-location (titip server di tempat pengelola server).

Jika dana mepet, pilihannya server Amerika Serikat jenis VPS (virtual
private server, seperti punya server sendiri mirip dedicated server
dengan akses admin/root). Harga masih ratusan ribu hingga beberapa
juta rupiah per bulan, tergantung dari ruang hardisk.

Jika masih mahal, cari server shared hosting, artinya dalam satu
server akan dibagi beberapa pemakai. Shared hosting untuk streaming
radio (bukan sekadar shared hosting biasa) berkisar beberapa juta
rupiah per tahun. Shared hosting menggunakan kontrol panel bernama
CPanel (www.cpanel.com) akan memudahkan instalasi SHOUTcast.

Server live streaming memang mahal karena menyiarkan radio di internet
membutuhkan pipa data (bandwidth) lebar dan tak bisa dibatasi kontrol
panel hosting. Pembatasan hanya bisa dilakukan dengan membatasi jumlah
maksimal pendengar.

Memulai instalasi

Instalasi SHOUTcast di server Windows dan Unix sudah dijelaskan dalam
dokumentasi www.shoutcast.com. Kali ini hanya dijelaskan instalasi
SHOUTcast di server Linux dari komputer klien berbasis Windows.

Akan lebih mudah jika server yang digunakan ada fasilitas kontrol
panel bernama CPanel. CPanel sudah menjadi software standar industri
hosting dunia.

Harus diketahui di port berapa Anda mendapat kapling. Port SHOUTcast
berkisar mulai dari 8000. Informasi port diperoleh dari admin server.
Jika memiliki akses admin, Anda bisa menentukan sendiri di port berapa
SHOUTcast akan dijalankan.

Instalasi server

1. Unduh file server SHOUTcast dari www.shoutcast.com/ download, klik
"be a server", kemudian pilih file untuk Linux. Kemudian, ekstrak file
menggunakan Winzip. Akan ada tiga file, yaitu README.TXT, sc_serv, dan
sc_serv.conf. Bacalah file readme terlebih dulu.

Login ke CPanel, gunakan "File Manager" untuk upload file. Buat folder
SHOUTcast (nama sembarang boleh) di luar folder publik (public_html
atau www) agar aman. Kemudian, upload dua file, yaitu sc_serv dan
sc_serv.conf, di dalam folder yang dibuat.

File sc_serv.conf digunakan untuk mengonfigurasi server. Buka file
sc_serv.conf, setidaknya ubah tiga isian di dalamnya yaitu:

MaxUser=32

(Angka 32 ini default isian SHOUTcast, bisa diisi sesuai dengan yang
disepakati dengan admin server)

Password=paswordku123

(Diisi password yang diinginkan, boleh diisi sembarang asal tidak
mudah ditebak)

PortBase=8000

(Diisi sesuai kapling port yang diberikan admin server).

Simpan editan sc_serv.conf. Setelah itu, ubah izin akses file
(permision) sc_serv dengan melakukan perintah "CHMOD" 755. Dari File
Manager, bisa dilakukan dengan mengklik file sc_serv kemudian klik
"Permission" di sisi kanan dan tentukan angkanya jadi 755. Simpan
hasil perubahan.

Selanjutnya, pastikan Anda punya akses "shell" untuk jalankan
SHOUTcast (jika Anda tak punya akses shell, berarti admin tak
membolehkan Anda install sendiri). Buka software Putty. Jika belum
punya Putty, download dari internet dengan mencari lewat Google.com,
masukkan kata kunci "download putty".

Jalankan Putty, nanti akan ditanyakan IP address atau alamat website.
Setelah memasukkan alamat web, misalnya tradiokutes.com (tanpa
http://www), akan terbuka tampilan Putty. Masukkan "login as" dan
"password" yang sama dengan username dan password akun CPanel.

Setelah sukses login, masuk ke folder SHOUTcast yang telah dibuat.
Jika nama foldernya "shoutcast", gunakan perintah:

cd shoutcast

./sc_serv

(akan muncul tampilan instalasi)

Untuk menutup Putty tanpa " membunuh" SHOUTcast server, tekan
Control+Z kemudian ketik huruf "bg", yang artinya server akan berjalan
dalam mode background.

Untuk mendengarkan radio streaming, koneksi internet rumahan sudah
lancar mengaksesnya layaknya radio konvensional. Ini berbeda dengan
video streaming yang membutuhkan koneksi 3G untuk menikmatinya tanpa
putus-putus.

Secara prinsip, software SHOUTcast bisa digunakan juga untuk video dan
televisi. Pembahasan video streaming atau TV live ini akan dilakukan
di edisi lain.

***

Memulai Siaran Radio

1. Untuk menyiarkan radio dari komputer yang ter-install Windows,
siapkan software Winamp (www.winamp.com) dan file plugin DSP yang bisa
diunduh dari www.shoutcast.com/download, klik "be a dj", pilih
"Download the SHOUTcast DSP Plug-In for Winamp 5.x". Silakan unduh
file exe misalnya, shoutcast-dsp-1-9-0-windows.exe.

2. Jalankan file exe di atas di komputer yang akan digunakan untuk siaran.

3. Untuk mengaktifkan plugin itu, buka Winamp dan tekan tombol
Control+P. Akan muncul jendela baru, yaitu "Winamp Preference".

4. Di bagian kiri "Winamp Preference", cari "Plug-ins", dan pilih
"DSP/Effect", kemudian di bagian kanan pilih "Nullsoft SHOUTcast
source DSP...", nanti akan keluar jendela baru "SHOUTcast source"
berisi isian untuk koneksi ke server.

5. Sekarang fokus ke "SHOUTcast source". Pilih menu tab "Output",
kemudian pilih "Output 1". Perhatikan akan ada tombol "Connection" dan
"Yellowpages".

6. Klik "Connection", masukkan data login paling krusial
yaitu:Address: berupa alamat IP atau alamat web, misalnya
radiokutes.com (tanpa http://www)

Port: berupa nomor port yang diberikan, misalnya 8000

Password: berupa password yang diisikan di file sc_serv.conf, misalnya
passwordku123.

Selanjutnya tinggal memasukkan isian lainnya dengan mengklik
"Yellowpages", yaitu:

Make this server public, centang isian ini.

Description: diisi diskripsi radio, misal Radionya Jakarta.

URL: isikan alamat web yang untuk akses radio, jika domain kita
www.radiokutes.com dan port yang digunakan 8000, maka alamat web untuk
akses adalah http://www.radiokutes.com:8000/listen.pls. Alamat
www.radiokutes.com:8000 akan mengakses halaman utama SHOUTcast.

Genre: masukkan genre radio, misalnya Pop-Rock Indonesia. AIM, ICQ,
dan IRC boleh tidak diisi.

7. Di bagian menu-tab "Encoder", pilih Encoder 1, kemudian pilih
Encoder Type: MP3 Encoder, atau bisa juga AAC+ Encoder. AAC+ Encoder
memiliki suara lebih stereo.

Untuk "Encoder Settings", akses internet rumahan Indonesia bisa nyaman
mengakses radio online dengan bitrate 32 kbps ke bawah. Cari sendiri
setting bitrate yang yang cocok. 8. Pada menu tab "Input", pilihan
"Input Device" direkomendasikan diisi "Winamp", tetapi bisa diubah ke
"Soundcard Input".

9. Jika setting beres, tekan "Connect" pada menu-tab "Output", jika
sudah terkoneksi maka siaran sudah bisa dilakukan. Pastikan terpasang
mikrofon di kartu suara komputer jika ingin langsung siaran.

10. Untuk mengecek apa radio sudah bisa diakses, pindah komputer lain
yang terkoneksi internet untuk mendengarkannya dengan mengkases alamat
seperti www.radiokutes.com:8000/listen.pls.

11. Jika sudah online, secara otomatis radio online kita akan masuk
dalam daftar radio yang online di www.shoutcast.com. Anda bisa mencari
radio Anda di situ dengan mengetikkan kata kunci yang relevan

Selasa, 15 September 2009

PERSEPSI INTERPERSONAL Sebuah resume dari buku Psikologi Komunikasi karya Drs. Jalaluddin Rakhmat, MSc.

A. Prolog

Pada tahun 1950-an, dikalangan psikolog social lahirlah istilah persepsi sosial yang didefinisikan sebagai “the role of socially generated influences on the basic processes of perception” (Mc David dan Harari, 1968:173). Akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an fokus penelitian tidak lagi pada faktor-faktor sosial yang mempengaruhi persepsi, tetapi objek-objek dan peristiwa sosial. Persepsi sosial kini telah memperoleh konotasi baru sebagai proses mempersepsi objek-objek dan peristiwa-peristiwa sosial. Untuk tidak mengaburkan istilah dan untuk menggarisbawahi manusia (bukan benda) sebagai objek persepsi, disini digunakan istilah persepsi interpersonal. Persepsi pada objek selain manusia kita sebut saja persepsi objek.

Ada empat perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal. Pertama, pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda fisik; gelombang, cahaya, gelombang suara, temperature, dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stumuli mungkin sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan fihak ketiga.

Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar obyek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat batiniyah obyek itu. Pada persepsi interpersonal kita mencoba memahami apa yang tampak pada alat indera kita. Ketiga, ketika kita mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita; kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan karakteristik orang yang ditanggapi serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal sampai cenderung untuk keliru.

Keempat, objek relatif tetap, sedangkan manusia berubah-ubah. Persepsi interpersonal yang berobjekkan manusia kemudian menjadi mudah salah.

Betetapun kita sulit mempersepsi orang lain, kita toh berhasil juga memahami orang lain. Buktinya, kita masih dapat bergaul dengan mereka, masih dapat berkomunikasi dengan mereka, dan masih dapat menduga perilaku mereka. Dari mana kita memperoleh petunjuk tentang orang lain ? Apa yang menyebabkan kesimpulan kita bahwa X bersifat Y? Kita menduga karakteristik orang lain dari petunjuk-petunjuk eksternal (external cues) yang dapat diamanati petunjuk-petunjuk itu adalah diskripsi verbal dari pihak ketiga, petunjuk proksemik, kinesik, wajah, paralinguistik, dan artifaktual. Selain yang pertama, yang lainnya boleh disebut sebagai petunjuk non verbal (non verbal cues). Semuanya disebut faktor-faktor situasional.

B. Pengaruh Faktor-faktor Situasional Pada Persepsi Interpersonal

Deskripsi Verbal

Menurut eksperimen Solomon E. Asch, bahwa kata yang disebutkan pertama akan mengarahkan penilaian selanjutnya. Pengaruh kata pertama ini kemudian terkenal sebagai primacy effect. Menurut teori Asch, ada kata-kata tertentu yang mengarahkan seluruh penilaian kita tentang orang lain. Jika kata tersebut berada ditengah rangkaian kata maka disebut central organizing trait.

Walaupun teori Asch ini menarik untuk melukiskan bagaiana cara orang menyampaikan berita tentang orang lain mempengaruhi persepsi kita tentang orang itu, dalam kenyataan kita jarang melakukannya. Jarang kita melukiskan orang dengan menyebut rangkaian kata sifat. Kita biasanya mulai pada central trait, menjelaskan sifat itu secara terperinci, baru melanjutkan pada sifat-sifat yang lain.

Petunjuk Proksemik

Proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak daam menyamaikan pesan; istilah ini dilahirkan oleh antroplog intercultural Eward T. Hall. Hall membagi jarak kedalam empat corak; jarak public, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban di antara mereka. Betulkah kita pun mempersepsi orang lain dengan melihat jaraknya dengan kita? Bagaimana penanggap mentimpulkan sesuatu dari jarak interpersonal?

Pertama, seperti Edward T. Hall, kita juga menyimpulkan keakraban seorang dengan orang lain dari jarak mereka, seperti yang kita amati. Kedua, erat kaitannya dengan yang pertama, kira menangapi sifat orang lain dari cara orang itu membuat jarak dengan kita. Ketiga, caranya orang mengatur ruang mempengaruhi persepsi kita tentang orang itu.

Petunjuk Kinesik (Kinesic Cues)

Petunjuk kinesik adalah persepsi yang didasarkan kepada gerakan orang lain yang ditunjukkan kepada kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa persepsi yang cermat tentang sifat-sifat dari pengamatan petunjuk kinesik. Begitu pentingnya petunjuk kinesik, sehingga apabila petunjuk-petunjuk lalin (seperti ucapan) bertentangan dengan petunjuk kinesik, orang mempercayai yang terakhir. Mengapa? Karena petunjuk kinesik adalah yang paling sukar untuk dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi stimuli (selanjutnya disebut persona stimuli-orang yang dipersepsi;lawan dari persona penanggap).

Petunjuk Wajah

Diantara berbagai petunjuk non verbal, petunjuk fasial adalah yang paling penting dalam mengenali perasaan persona stimuli. Ahli komunikasi non verbal, Dale G. Leather (1976:21), menulis; “Wajah sudah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Inilah alat yang sangat penting dalam menyampaikan makna. Dalam beberapa detik ungkapan wajah dapat menggerakkan kita ke puncak keputusan. Kita menelaah wajah rekan dan sahabat kita untuk perubahan-perubahan halus dan nuansa makna dan mereka,pada gilirannya, menelaah kita”.

Walaupun petunjuk fasial dapat mengungkapkan emosi, tidak semua orang mempersepsi emosi itu dengan cermat. Ada yang sangat sensitive pada wajah, ada yang tidak. Sekarang para ahli psikologi sosial sudah menemukan ukuran kecermatan persepsi wajah itu dengan tes yang disebut FMST-facial meaning sensitivity test (tes kepekaan makna wajah). Dengan tes ini, kepekaan kita menangkap emosi pada wajah orang lain dapat dinilai skornya.

Petunjuk Paralinguistik

Yang dimaksud paralinguistik ialah cara orang mengucapkan lambing-lambang verbal. Jadi, jika petunjuk verbal menunjukkan aoa yang diucapkan, petunjuk paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya. Ini meliputi tinggi-rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan). Suara keras akan dipersepsi marah atau menunjukkan hal yang sangat penting. Tempo bicara yang lambat, ragu-ragu, dan tersendat-sendat, akan dipahami sebagai ungkapan rendah diri atau … kebodohan.

Dialek ug digunakan menentukan persepsi juga. Bila perilaku komunikasi (cara bicara) dapat memberikan petunjuk tentang kepribadian persona stimuli, suara mengungkapkan keadaan emosional.

Petunjuk Artifaktual

Petunjuk artifaktual meliputi segala macam penampilan (appearance) sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, pangkat, badge, dan atribut-atribut lainnya. Bila kita mengetahui bahwa seseorang memiliki satu sifat (misalnya, cantik atau jelek), kita beranggapan bahwa ia memiliki sifat-sifat tertentu (misalnya,periang atau penyedih); ini disebut halo effect. Bila kita sudah menyenangi seseorang, maka kita cenderung melihat sifat-sifat baik pada orang itu dan sebaliknya.

Selain berbagai petunjuk diatas, petunjuk verbal juga mempunyai peran. Yang dimaksud dengan petunjuk verbal disini adalah isi komunikasi persona stimuli, bukan cara. Misalnya, orang yang menggunakan pilihan kata-kata yang tepat, mengorganisasikan pesan secara sistematis, mengungkapkan pikiran yang dalam dan komprehensif, akan menimbulkan kesan bahwa orang itu cerdas dan terpelajar.

C. Pengaruh Faktor-faktor Personal Pada Persepsi Interpersonal

Persepsi interpersonal besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal. Karena itu,keceramatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita. Beberapa cirri-ciri khusus penanggap yang ceramat adalah :

Pengalaman

Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat hal yang tidak beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk kinesik lainnya. Ibu lebih berpengalaman mempersepsi anaknya daripada bapak. Ini juga sebabnya mengapa kita lebih sukar berdusta di depan orang yang paling dekat dengan kita.

Motivasi

Proses konstruktif yang banyak mewarnai persepsi interpersonal juga sangat banyak melibatkan unsur-unsur motivasi.

Kepribadian

Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Orang melempar perasaan bersalahnya pada orang lain. Maling teriak maling adalah contoh tipikal dari proyeksi. Pada persepsi interpersonal, orang mengenakan pada orang lain sifat-sifat yang ada pada dirinya, yang tidak disenanginya. Sudah jelas, orang yang banyak melakukan proyeksi akan tidak cermat menanggapi persona stimuli, bahkan mengaburkan gambaran sebenarnya. Sebaliknya, orang yang menerima dirinya apa adanya, orang yang tidak dibebani perasaan bersalah, cenderung menafsirkan orang lain lebih cermat. Begitu pula orang yang tenang, mudah bergaul dan ramah cenderung memberikan penilaian posoitif pada orang lain. Ini disebut leniency effect (Basson dan Maslow, 1957).

Bial petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal membantu kita melakukan persepsi yang cermat, beberapa factor personal ternyata mempersulitnya. Persepsi interpersonal menjadi lebih sulit lagi, karena persona stimuli bukanlah benda mati yang tidak sadar. Menusia secara sadar berusaha menampilkan dirinya kepada orang lain sebaik mungkin. Inilah yang disebut dengan Erving Goffman sebagai self-presentation (penyajian diri).

D. Proses Pembentukan Kesan

Stereotyping

Seorang guru ketika menghadapi murid-muridnya yang bermacam-macam, ia akan mengelompokkan mereka pada konsep-konsep tertentu; cerdas, bodoh, cantik, jelek, rajin, atau malas. Penggunaan konsep ini menyederhanakan bergitu banyak stimuli yang diterimanya. Tetapi, begitu anak-anak ini diberi kategori cerdas, persepsi guru terhadapnya akan konsisten. Semua sifat anak cerdas akan dikenakan kepada mereka. Inilah yang disebut stereotyping.

Stereotyping ini juga menjalaskan terjadinya primacy effect dan halo effect yang sudah kita jelaskan dimuka. Primacy effect secara sederhana menunjukkan bahwa kesan pertama amat menentukan; karena kesan itulah yang menentukan kategori. Begitu pula, halo effect. Persona stimuli yang sudah kita senangi telah mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada kategori itu sudah disimpan semua sifat yang baik.

Implicit Personality Theory

Memberikan kategori berarti membuat konsep. Konsep “makanan” mengelompokkan donat, pisang, nasi, dan biscuit dalam kategori yang sama. Konsep “bersahabat” meliputi konsep-konsep raman, suka menolong, toleran, tidak mencemooh dan sebagainya. Disini kita mempunya asumsi bahwa orang ramah pasti suka menolong, toleran, dan tidak akan mencemooh kita. Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat apa yang berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membuat kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan, kerena itu disebut implicit personality theory. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua psikolog, amatir, lengkap dengan berbagi teori kepribadian. Suatu hari anda menemukan pembantu anda sedang bersembahyang, anda menduga ia pasti jujur, saleh, bermoral tinggi. Teori anda belum tentu benar, sebab ada pengunjung masjid atau gereja yang tidak saleh dan tidak bermoral.

Atibusi

Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak (Baron dan Byrne, 1979:56). Atribusi boleh juga ditujukan pada diri sendiri (self attribution), tetapi di sini kita hanya membicarakan atribusi pada orang lain. Atribusi merupakan masalah yang cukup poupuler pada dasawarsa terakhir di kalangan psikologi sosial, dan agak menggeser fokus pembentukan dan perubahan sikap. Secar garis besar ada dua macam atribusi: atribusi kausalitas dan atribusi kejujuran.

Fritz Heider (1958) adalah yang pertama menelaah atribusi kausalitas. Menurut Heider, bila kita mengamati perilaku sosial, pertama-tama kita menentukan dahulu apa yang menyebabkannya; factor situasional atau personal; dalam teori atribusi lazim disebut kausalitas eksternal dan kausalitas internal (Jones dan Nisbett, 1972).

Bagaimana kita mengetahui bahwa perilaku orang lain disebabkan factor internal, dan bukan factor eksternal? Menurut Jones dan Nisbett, kita dapat memahami motif persona stimuli dengan memperhatikan dua hal. Pertama, kita memfokuskan perhatian pada perilaku yang hanya memungkinkan satu atau sedikit penyebab. Kedua, kita memusatkan perhatian pada perilaku yang menyimpang dari pola perilaku yang biasa.

Menurut teori atribusi dari Harold Kelly (1972), kita menyimpulkan kausalitas internal atau eksternal dengan memperhatikan tiga hal: konsensus, -apakah orang lain bertindak sama seperti penanggap; konsistensi – apakah penanggap bertindak yang sama pada situasi lain; dan kekhasan (distinctiveness) –apakah orang itu bertindak yang sama pada situasi lain, atau hanya pada situasi ini saja. Menurut teori Kelly, bila ketiga hal itu sangat tinggi, orang akan melakukan atribusi kausalitas eksternal.

Sekarang bagaimana kita dapat menyimpulkan bahwa persona stimuli jujur atau munafik (atribusi kejujuran-attribution of honesty)? Menurut Robert A. Baron dan Donn Byrne (1979:70-71), kita akan memperhatikan dua hal: (1) sejauh mana pernyataan orang itu menyimpang dari pendapat yang popular dan diterima orang, (2) sejauh mana orang itu memperoleh keuntungan dari kita dengan pernyataan itu.

E. Proses Pengelolaan Kesan (Impression Management)

Kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal, dan dipersulit oleh factor-faktor personal penangkap. Kesulitan persepsi juga timbul karena persona stimuli berusaha menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu untuk menimbulkan kesan tertentu pada diri penangkap. Erving Goffman menyebut proses ini pengelolaan kesan (Impression management).

Peralatan lengkap yang kita gunakan untuk menampilkan diri ini disebut front. Front terdiri dari panggung (setting), penampilan (appearance), dan gaya bertingkah laku (manner). Panggung adalah rangkaian peralatan ruang dan benda yang kita gunakan. Penampilan berarti menggunakan petunjuk artifaktual. Gaya bertingkah laku menunjukkan cara kita berjalan, duduk, berbicara, memandang, dan sebagainya.

F. Pengaruh Persepsi Interpersonal Pada Komunikasi Interpersonal

Perilaku kita dalam komunikasi interpersonal amat bergantung pada persepsi interpersonal. Karena perspsi yang keliru, seringkali terjadi kegagalan dalam komunikasi. Kegagalan komunikasi dapat diperbaiki bila orang menyadari bahwa persepsinya mungkin salah. Komunikasi interpersonal kita akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa persepsi kita bersifat subjektif dan cenderung keliru. Kita jarang meneliti kembali persepsi kita. Akibat lain dari persepsi kita yang tidak cermat ialah mendistorsi pesan yang tidak sesuai dengan persepsi kita. Persepsi kita tentang orang lain cenderung stabil, sedangkan persepsi stimuli adalah manusia yang selalu berubah. Adanya kesenjangan antara persepsi dengan realitas sebenarnya mengakibatkan bukan saja perhatian selektif, tetapi juga penafsiran pesan yang keliru. Wallahu A’lam.


Minggu, 06 September 2009

Islam Transformatif

Islam Transformatif

Mirza Sulfari

Mengawali pembahasan mengenai islam transformatif, saya mengawalinya dengan arti dari islam transformatif. Sebenarnya apa itu islam transformatif? Dan hubungan islam transformatif dengan realitas sosial? Bagi saya islam transformatif merupakan suatu langkah dimana islam suatu agama yang tidak hanya berbicara mengenai hubungan transendental antara manusia dengan tuhannya tetapi islam sebuah agama yang berbicara mengenai hubungan manusia dengan manusia. Baik secara sosial dan ekonomi.

Menurut Kuntowijoyo transformatif adalah perubahan bentuk. Jika dikomparasikan (digabungkan) dengan islam maka tercipta sebuah arti yaitu islam sebagai agama yang dapat merubah bentuk tatanan sosial dari kaum yang tertindas (jahilia) hingga menjadi kaum yang tercerahkan. Spirit perubahan akan selalu hadir dalam islam untuk menciptakan masyarakat yang berkesadaran secara spiritual maupun berkesadaran secara sosial (hubungan manusia dengan manusia). Didalam islam transformatif memiliki 2 (dua) peran yaitu : 1. Peran spiritual, dimana peran ini menjadi estafet awal terciptanya perubahan kehidupan masyarakat. peran spiritual yang memberikan suatu dinamika dalam kehidupan antara manusia dengan Tuhan (sang pencipta) sekaligus menjadi sebuah landasan dalam menciptakan dan membentuk suatu tatanan sosial yang sadar atas dirinya sebagai pemelihara alam dan kehidupan sosial masyarakat. Unsur-unsur yang terdapat dalam peran spiritual ini adalah melaksanakan shalat dan membaca al-Quran. 2. Peran humanitas, peran ini menjadi langkah selanjutnya dalam membentuk dinamika perubahan kehidupan antara manusia dengan manusia. Masing-masing peran tersebut nantinya akan menciptakan dan membentuk akuntabilitas (tanggung jawab) dan loyalitas (kesetiaan) terhadap harmonisasi keutuhan bermasyarakat.

Peran-peran tersebut dimiliki islam dalam menciptakan harmonisasi kehidupan bersosial dan sekaligus sebagai fondasi keutuhan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Banyak sekali orang beranggapan bahwa islam sebagai suatu agama yang tidak menjaga harmonisasi kehidupan sosialnya. Harmonisasi kehidupan sosialnya dalam rangkaian yang belakangan ini terjadi. Banyaknya kekerasan yang terjadi menimbulkan anggapan-anggapan miring di tubuh umat islam maupun di eksternal umat islam. Anggapan suatu yang dekat dengan kekerasan dan tidak memetingkan toleransi dalam membangun kehidupan beragamanya menjadi hangat diperbincangkan sekarang ini. Mungkin saja anggapan itu terjadi sekarang ini. Karena jika melihat fenomena sekarang ini terjadi. Islam menjadi sorotan publik. Banyaknya media-media yang mentoroti aktifitas kehidupan beragama yang melakukan aksinya dengan sikap kekerasan. Tetapi tidak hanya kekerasan saja yang harus dilihat oleh kaum beragama lain dalam menyikapi sikap prilaku kaum beragama (islam). Ada banyak hal yang dapat dilihat banyak peran-peran yang ada pada kaum beragama (islam).

Islam sebagai agama struktur yang memiliki 2 (dua) hubungan dalam membangun kehidupan beragamanya. 1) hubungan vertikal antara manusia dengan tuhannya dan 2) hubungan horisontal antara manusia dengan manusia. Hubungan vertiakal, agama sebagai media bagi adanya penyerahan diri kepada Allah yang menciptakan seluruh makhluk hidup di semesta ini. Hubungan ini teraplikasi dalam aktifitas kehdiupan umat beragama yaitu dengan melakukan ibadah yang telah menjadi media bagi manusia sebagai umatnya untuk mendekatkan dirinya kepada sang pencipta (Allah). Aktifitas ibadah kehidupan umat beragama dengan melaksanakan kegiatan rutin dalam kesehariannya. Kegiatan itu adalah shalat dan membaca Al-Quran. Kalau hubungan horisontal, agama sebagai media bagi adanya aktifitas sosial antara manusia dengan manusia. Dalam prakteknya kehdiupan beragama menjalankan aktifitas sosialnya dan menciptakan harmonisasi kehidupannya dengan melaksanakan zakat dan puasa. Dimana zakat dan puasa membangun ekuilibrium (keseimbangan) dan loyalitas (kesetiaan) terhadap pembangunan humanitas gerakan antara manusia dengan manusia. Menurut kuntowojoyo, zakat adalah konsekuensi logis dari puasa yaitu setelah orang merasakan penderitaan lapar dan haus. Peran seseorang yang berzakat memberikan sedikit hasil jerih panyahnya kepada orang yang kekurangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Orang yang berzakat pula secara tidak langsung merasakan kehidupan orang yang kekurangan. Kegiatan ini yang menumbuhkan loyalitas umat beragama dalam menjalankan harmonisasi antara manusia dengan manusia. Dan sekaligus membagun gotong royong dalam menciptakan suasana kebersamaan dalam menjalankan aktifitas kehidupan beragamanya.

Selain itu, kaum beragama yang memiliki kebiasaan (traidis) pengaturan diri terhadap keberagamaannya. Pengaturan diri yang dimaksud adalah dengan adanya kebiasaan (tradisi) pengambilan hukum ijma (konsesus ulama), qiyas (analogi) yang selalu menjadikan Al-Quran dan sunnah sebagai rujukan sehingga perubahan yang terjadi memiliki kaitan dengan islam dan sekaligus memiliki kejelasan terhadap auntentiknya al-Quran (lihat : Kuntowijoyo : Muslim Tanpa Masjid) sebagai pedoman bagi umat beragama dan sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi terciptanya harmonisasi umat beragama dalam menjalankan kehidupan beragamnya. Untuk itu islam bukanlah agama yang dekat dengan kekerasan tetapi agama yang memiliki tradisi untuk mengharmonisasikan kehidupannya sekaligus membangun tradisi transformasi sosial dalam hubungan beragamanya.

sejarah ilmu komunikasi

Pendahuluan

Pengetahuan bukan merupakan ilmu. Terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi bagi suatu pengetahuan yang kredibel, atau memenuhi syarat-syarat ilmiah antara lain harus bersifat empiris, verivikatif, non-normatif, transmissible, general, dan explanotory. Di samping itu ilmu juga harus menekankan aspek ontologi, epistomologi, dan aksiologi. Ia harus bersifat ilmiah, sistematis, mempunyai metode, objek kajian, lokus, dan fokus tertentu Dalam kaitannya dengan pemahaman ilmu di atas, ilmu komunikasi sering mendapatkan keraguan dalam keberadaan dan keeksistensiannya sebagai ilmu di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini. Hal ini mungkin salah satunya disebabkan perkembangan historis komunikasi menjadi sebuah ilmu melalui tahapan dimensi waktu yang terlalu jauh (berdasarkan pemahaman catatan sejarah perkembangan ilmu komunikasi di daratan Amerika).

Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman Romawi kuno. Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu komunikasi yang awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan sejarah komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh. Sehingga sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri terputus kira-kira 1400 tahun. Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman pertengahan (masa persebaran agama). Sehingga menimbulkan asumsi bahwa perkembangan komunikasi itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak ada mata rantai sejarah yang hilang pada perkembangan komunikasi. Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung antara rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga zaman pertengahan menjadi jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman renaissance, modern, dan kontemporer.
Pembahasan

Telah disinggung di atas bahwa fenomena komunikasi berkembang dan tercatat kembali pada awal ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg (1457). Padahal, pada abad-abad sebelumnya, aktifitas komunikasi sudah berkembang cukup pesat yang berlangsung di zaman pertengahan (persebaran agama). Mungkin masa ketika diketemukannya mesin cetak itu sendiri terjadi di zaman renaissance, dimana pemikiran-pemikiran ilmuwan telah bebas dari dogma-dogma agama. Sehingga mereka tidak menyinggung masa persebaran agama sebagai bagian dari sejarah perkembangan komunikasi itu sendiri. Rentang waktu antara tahun 500 SM (masa-masa pemikiran retorika di Yunani kuno) sampai pada penemuan mesin cetak (1457 M) merupakan abad-abad dimana terdapat proses perkembangan komunikasi yang dalam hal ini berbentuk ajaran dan keyakinan suatau agama (yang tentu pula tidak dapat dipungkiri bahwa dalam aktifitas persebaran ajaran agama, retorika dan bentuk komunikasi lainnya cenderung berperan besar dalam mengubah keyakinan seseorang). Sehingga tidak menyalahi aturan kalau makalah ini mencoba mengangkat masa penyebaran agama dan ajaran-ajaran bijak yang berlangsung antara rentang waktu tersebut dijadikan sebagai bagian dari mata rantai sejarah yang hilang dari perkembangan ilmu komunikasi itu.

Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional

Rangkuman Bab 4

Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional


Identitas secara harfiah adalah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakanya dnegan yang lain.Identitas secara hakekat adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan cirri khas sehingga membedakan dengan bangsa lain.Identitas nasional adalah sesuatu yang berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuai dengan tuntutan zaman.Akan tetapi jika identitas tersebut tidak dijaga dan dilestarikan, maka identitas global akan masuk dan mempengaruhi identitas itu sendiri

Adat istiadat,bahasa, dan letak geografis merupakan identitas kekhasan suatu bangsa secara normatif yang dijelaskan oleh beberapa dimensi secara umum.

Beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain :

1. Pola Perilaku : gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan

sehari-hari.

Contoh ~ adat istiadat, budaya, dan kebiasaan

2. Lambang : sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara.

Contoh ~ bendera, lagu kebangsaan, bahasa.

3. Alat-alat Perlengkapan : sejuymlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang

digunakan untuk mencapai tujuan baik berupa bangunan,

peralatan, dan tekhnologi.

Contoh ~ bangunan (candi, gereja, masjid),peralatan (pakaian adat,

tekhnologi bercocok tanam), tekhnologi (kapal laut,

pesawat terbang)

4. Tujuan yang ingin dicapai : identitas yang bersumber dari tujuan yang bersifat

dinamis dan tidak tetap.

Contoh ~ budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu.

Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

Indonesia adalah adalah bangsa yang majemuk.Hal tersebut dapat dilihat dari sisi sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama, dan bahasa

1. Sejarah

Perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah pembentuk ciri khas Indonesia yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.

2. Kebudayaan

Aspek Kebudayaan pembentuk identitas nasional :

· Akal budi (sikap ramah tamah bangsa Indonesia)

· Peradaban (keberadaan dasar negara Pancasila)

· Pengetahuan (pembuatan kapal pinisi pada masa lalu)

3. Suku Bangsa

Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dengan melihat keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dan keyakinan yang ada di nusantara.

4. Agama

Kemajemukan Agama yang ada di nusantara menjadi salah satu pembentuk identitas nasional.

5. Bahasa

Dengan bahasa Indonesia, dapat menjadi penghubung berbahasa dengan berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.

Pancasila: Nilai Bersama dalam Kehidupan Kebangsaan dan Kenegaraan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang hidup dengan kelenturan budayanya untuk mengadaptasi unsur-unsur luar yang dianggap baik dan dapat memperkaya nilai-nilai lokal dengan cara cerdas, kritis, dan bijaksana.Bersikap cerdas dan bijaksana adalah dengan cara tidak apriori (ber praanggapan sebelum mengetahui yang sebenarnya) terhadap segala kebaikan demokrasi barat tetapi juga tidak meniru secara membabi buta apa yang berkembang subur di barat.Karena bangsa barat memiliki kekhasan geografis tersendiri,namun tetap bekerjasama secara universal terkait dengan penegakan keadilan dan penciptaan dunia yang lebih aman dan manusiawi.Dengan konteks ini, sebagai produk kebudayaan bangsa Indonesia,Pancasila dijadikan titik tolak untuk mengukuhkan pandangan hidup bangsa Indonesia dan kelenturanya dengan perkembangan zaman.Pancasila lahir sebagai sumbu bertemunya beragam pandangan.Pancasila merupakan simbol persatuan dan kesatuan Indonesia dimana pertemuan nilai-nilai (shared values) dan pandangan ideologi (shared ideas) terpaut dalam titik pertemuan yang menjadi landasan utama (common platform) dalam kehidupan sebuah bangsa.

Sebagai wilayah yang terbuka bagi pertemuan beragam budaya dan aneka pandangan ideologi dunia, Indonesia merupakan kawasan subur bagi pertumbuhan beragam aliran pemikiran dan pergerakan nasional dengan basis ideologi yang beraneka ragam.Soekarno, pada tanggal 1 juni 1945 memperkenalkan konsep Pacasila dalam

sidang BPUPKI.Dengan didasari semangat mempersatukan Indonesia yang luas dan mejemuk serta menyerap pemikiran ideologi yang berkembang dalam Pancasila.Saat itulah Indonesia berhasil mrefleksikan kemajemukan secara damai dan beradab.Jika salah satu esensi demokrasi adalah konsensus, keberadaan Pancasila merupakan modal besar demokrasi bangsa Indonesia demokrasi bangsa Indonesia yang seyogianya terus dipertahankan dan dikembnagkan sejalan dengan dinamika dan tuntutan demokrasi.

Sebagai sebuah konsensus nasional, Pancasila merupakan sebuah pandangan hidup yang terbuka dan bersifat dinamis.Hal tersebut terkandung dalam muatan pancasila yang merupakan perpaduan antara nilai-nilai ke-indonesiaan yang majemuk dan universal.Keuniversalan Pancasila dapat dilihat pada semangat ketuhanan (sila pertama), Kemanusiaan (sila kedua), Keadilan Sosial (sila kelima) dan sekaligus ke-Indonesiaan (sial ketiga), gotong royong (sila keempat).

Pancasila sangat relevan dijadikan sebagai semangat perjuangan kemanusiaan bangsa Indonesia untuk menunjukkan sebagai bangsa yang mandiri dan mempunyai karakter kuat.Bersandar pada pandangan keadaban dengan tetap mempertahankan kesatuan sebagai sebuahkeluarga bangsa yang majemuk,muncullah sikap dan pandangan mempertentangkan demokrasi dengan Pancasila.Hal tersebut tidak lepas dari penyimpangan politik atas Pancasila pada kekuasaan sebelumnya : Orde Lama dan Orde Baru.Orde lama dilakukan dengan munculnya Dekrit Presidenyang menjadikan dirinya pusat kekuasaan dan sumber kekuasaan yang otoriter yang bertentangan dengan semngat kerakyatan dan dmokrasi yang diamanatkan Pancasila.Sedangkan Orde baru dengan memunculkan Pancasila dijadikan sebagai alat untuk membungkam suara kedaulatan rakyat dengan atas nama pembangunan nasional.Penyalahgunaan Pancasila yang dilakukan Orde Baru memunculkan sikap antipati atas Pancasila.Pancasila dianggap sebagai symbol ketidak adilan, pelanggaran HAM, dan penyelewengan kekuasaan.Setelah lengsernya Orde baru telah melahirkan sikap dan pandangan baru atas Pancasila.Tuntutan demokrasi dan dan penegakan HAM yang disuarakan oleh kalangan reformasi membuat pertentangan antara Pancasila dan Demokrasi.Demokrasi sesungguhnya identik dengan keadilan, persamaan, penghormatan terhadap HAM, dan taat hukum.Sedangkan alih-alih berpikir kritis masyarkat memahami demokrasi lebih sebagai legitimasi ( kesahan ) untuk kebebasan bertindak anarkis, main hakim sendiri, dan pemaksaan kehendak ats kelompok lain.

Reformasi yang seharusnya sebagai cara menuju kedewasaan menuju sebuah bangsa besar dan perubahan menuju tatanan nasional yang lebih baik (continuity and change),namun reformasi dipahami sebagai tindakan berlawanan dengan demokrasi dan nilai-nilai luhur Pancasila,seperti tindakan korupsi yang membabi buta.Sehingga muncul pernyataan apatis bahwa reformasi mati muda.Sebagai karya luhur anak bangsa,Pancasila seharusnya berposisi untuk panduan nilai dan pedoman bersama (common platform) untuk mewujudkan tujuan atau kesejahteraan bersama bangsa Indonesia,dan tidak dapat digantikan oleh pandangan sectarian yang mengancam keutuhan negeri pertiwi.

har·fi·ah a 1 (terjemahan atau arti) menurut huruf, kata demi kata

ha·ki·kat n 1 intisari atau dasar: dia yg menanamkan -- ajaran Islam di hatiku; 2 kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya

ma·je·muk a 1 terdiri atas beberapa bagian yg merupakan kesatuan

mo·de·rat a 1 selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yg ekstrem

mo·no·li·tik a mempunyai sifat atau menyerupai monolit

ma·da·ni a 1 berhubungan dng hak-hak sipil; 2 berhubungan dng perkotaan; 3 menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yg berperadaban

ap·ri·o·ri a berpraanggapan sebelum mengetahui (melihat, menyelidiki, dsb) keadaan yg sebenarnya

uni·ver·sal 1 a umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat (melingkupi) seluruh dunia

nor·ma n 1 aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok dl masyarakat, dipakai sbg panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yg sesuai dan berterima

de·mo·kra·si /démokrasi/ n Pol 1 (bentuk atau sistem) pemerintahan yg seluruh rakyatnya turut serta memerintah dng perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat

apa·tis a acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh

google

Pengikut